Liga Inggris, Hokigol – Robin Van Persie Ungkap Alasan Keterpurukan Man United. David Moyes tidak bisa disalahkan dalam keterpurukan yang dialami Manchester United sejak Sir Alex Ferguson pensiun, ujar Robin Van persie, yang menganggap standar di Old Trafford menurun secara kolektif.
Robin Van Persie Ungkap Alasan Keterpurukan Man United
Pergantian pelatih terjadi pada musim panas 2013 dengan Fergie memilih kompatriot asal Skotlandia sebagai penerusnya, dengan Setan Merah masih dalam euforia keberhasilan meraih gelar juara Liga Primer Inggris ke-13.
Moyes mendapat tugas untuk membangun skuat dari titik tersebut, tetapi ia diwarisi tim yang berumur dan akhirnya ia hanya bertahan beberapa bulan sebelum didepak meski telah menandantangani kontrak jangka panjang.
Van Persie merupakan bagian dari skuat saat itu dan mengakui kedigdayaan tim mulai runtuh dengan cepat. Bagaimanapun juga, pemain asal Belanda tersebut menilai para pemain juga memiliki beban tanggung jawab yang sama.
“Kami memang kesulitan karena kami berakhir di posisi tujuh,” ujar Van Persie kepada Premier League Productions “Dari tempat yang tinggi, kami berpikir tentang menjuarai Liga Champions dan seterusnya.
“Itu juga periode yang baru dengan Paul Scholes memasuki akhir karier, Ryan Giggs menjadi pemain/pelatih. Semuanya baru.
“Moyes tidak bisa disalahkan – siapapun yang datang setelah Ferguson, semoga beruntung. Bukan hanya dia yang harus disalahkan, kami juga demikian. Standar sebelumnya sangat tinggi tetapi kemudian merosot.”
Van Persie juga mengungkapkan betapa kaget dirinya ketika Ferguson memutuskan untuk pensiun pada akhir musim debutnya di musim panas 2013, padahal ia hengkang dari Arsenal ke Old Trafford karena diberitahu bahwa pelatih legendaris tersebut masih akan bertahan beberapa tahun lagi.
“Itu sedikit mengejutkan,” ungkap Van Persie. “Tepat sebelum saya tanda tangan, saya – secara harfiah – sedang memegang pena dan saya mengatakan ‘Satu hal lagi Sir Alex, berapa lama lagi Anda berencana untuk bertahan?' dan dia mengatakan ‘Setidaknya tiga tahun lagi'.
“Agar adil, alasan mengapa dia berhenti adalah karena keluarga dan keluarga yang paling utama.
“Dia adalah salah satu alasan besar saya bergabung jadi itu pukulan untuk saya, tetapi itulah sepakbola, pemain bisa datang dan pergi, manajer juga demikian. Dia bertugas selama 26 tahun dan membangun kesuksesan klub, tetapi itulah hidup.”